rupa seni

ruang_resah_gelisah

Minggu, 20 November 2011

Monalisa 3




Lukisan monalisa adalah lukisan wajah leonardo da vinci sendiri

Legenda Leonardo da Vinci terselubung misteri. Bagaimana dia meninggal? Apakah masih dikubur di Chateau Prancis bersama Renaisans master? Apakah Mona Lisa potret diri yang disamarkan?

Sekelompok ilmuwan Italia percaya bahwa kunci untuk memecahkan teka-teki itu ada. Dan mereka meminta izin dari otoritas Prancis untuk menggali kuburan dan melakukan tes karbon dan tes DNA.

Jika tengkorak utuh, para ilmuwan bisa masuk ke jantung pertanyaan yang mengusik sarjana dan masyarakat selama berabad-abad yaitu identitas Mona Lisa.

Selain itu menciptakan secara virtual dan merekonstruksi wajah Leonardo, dan membandingkan dengan wajah yang tersenyum di lukisan.

"Kami tidak tahu apa yang kita temukan jika makam dibuka, kita bahkan bisa saja menemukan biji-bijian dan debu," kata Giorgio Gruppioni, seorang antropolog yang berpartisipasi di proyek itu.

"Tapi jika tetap dijaga dengan baik, mereka adalah arsip biologis peristiwa dalam kehidupan seseorang, dan kadang-kadang dalam kematian mereka."

Pemimpin kelompok, Silvano Vinceti, mengatakan akan menekankan rencananya itu pada pejabat Prancis yang berwenang di situs pemakaman di Puri Amboise.

Di Prancis, penggalian membutuhkan prosedur hukum yang panjang, dan sebelum-sebelumnya akan memakan waktu lebih lama lagi, jika melibatkan orang besar seperti Leonardo.

Jean-Louis Sureau, direktur puri abad pertengahan yang terletak di Lembah Loire Prancis mengatakan, setelah permintaan formal dibuat maka sebuah komisi ahli dibentuk. Setiap permintaan kemudian akan didiskusikan dengan Departemen Kebudayaan Perancis, kata Sureau.

Leonardo pindah ke Prancis atas undangan Raja Francis I dan mendapat gelar “pelukis pertama raja." Ia menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di sana, dan meninggal di Cloux, pada tahun 1519 dengan usia 67 tahun.

Tempat pemakaman aslinya adalah di gereja istana Saint Florentine yang hancur saat Revolusi Perancis dan diyakini akhirnya dipindah di Kapel Saint-Hubert dekat benteng. Batu nisan hanya tertulis "Leonardo da Vinci".

"Makam Amboise itu makam simbolis dan menimbulkan tanda tanya besar," kata Alessandro Vezzosi, direktur sebuah museum yang didedikasikan untuk Leonardo di kota kelahirannya Tuscan Vinci.

Vezzosi yang tidak terlibat dalam proyek, mengatakan bahwa menyelidiki makam bisa membantu mengidentifikasi tulang pelukis itu dengan pasti dan memecahkan pertanyaan-pertanyaan lainnya, seperti penyebab kematiannya.

Dia bilang dia diminta untuk membuka makam pada tahun 2004 untuk mempelajari tetapi Puri Amboise menolaknya.

Monalisa 2

Sejarawan Italia: Ini Identitas Mona Lisa
Jembatan di latar belakang lukisan Mona Lisa jadi petunjuk penting. Siapa perempuan itu?

VIVAnews -- Mungkin tak ada yang lebih kontroversial dari lukisan karya Leonardo Da Vinci, Mona Lisa. Selama berabad - abad, para investigator seni berusaha mengungkap simbol-simbol dalam lukisan ini, termasuk siapa sebenarnya Mona Lisa dan arti dibalik senyumnya yang misterius.

Kini, sejarawan seni Italia mengklaim telah menguak kode Da Vinci dalam versi nyata: identitas Mona Lisa.

Adalah sejarawan, Carla Glori yang menemukan, bahwa jembatan yang ada di latar belakang lukisan Mona Lisa menjadi petunjuk penting.

Kata dia, punuk jembatan -- di mana angka 72 samar-samar terlihat di sana -- adalah jembatan nyata yang terbentang di Sungai Trebbia di Bobbio, di dekat Piacenza, Italia.

Glori yang menulis buku berjudul Engima Leonardo: Deciphering And Discovering, mengaku yakin, wanita dalam karya agung itu adalah Bianca Giovanna Sforza.

Bianca Giovanna Sforza adalah putri Ludovico il Moro, bangsawan yang berkuasa di Bobbio, 500 tahun yang lalu. Dua huruf yang ditemukan baru-baru ini di mata Mona Lisa -- huruf 'S' dan 'G' diduga merupakan inisial nama Bianca.

"Berdasarkan penelitian, saya telah mengidentifikasi subjek adalah Bianca Giovanna Sforza dan jembatan di latar belakang adalah salah satu yang membentang di Sungai Trebbia di Bobbio," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Senin 10 Januari 2011.

Ditambahkan Glori, 500 tahun lalu, Bobbio adalah pusat kebudayaan penting yang mahsyur dengan perpustakaannya dan sebuah puri yang berdiri di persimpangan utamanya.

"Diduga Da Vinci mengunjungi Bobbio karena perpustakaannya yang terkenal, dan ia melukisnya berdasarkan memori, beberapa tahun kemudian, mungkin saat ia tinggal di Prancis," kata dia.

Ditambahkan Glori, meski setelah berabad-abad, kota itu sudah berubah banyak, namun, sisa-sisa masa lalu seperti yang tergambar dalam lukisan Da Vinci masih bisa dilihat saat ini, yakni jalanan yang meliuk seperti ular.

Ditambahkan dia, jembatan yang melintasi Sungai Trebbia, seperti dalam lukisan itu telah tersapu pada tahun 1472 -- mungkin berhubungan dengan angka '72' yang terlihat samar-samar dalam lukisan Mona Lisa.

Monalisa 1

Lukisan Mona Lisa

Sebuah lukisan tua berusia lebih 500 tahun yang digantung di salah satu sudut dinding Museum Louvre di kota Paris, Perancis terus menjadikan misteri yang membingungkan khalayak ramai hingga saat ini. Lukisan cat minyak tersebut menggambarkan seorang gadis yang tidak dinafikan lagi kecantikannya.
Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.

Da Vinci itu tidak menyelesaikan dengan singkat lukisan tersebut, ketelitian serta berbagai penekanan dalam proses menghasilkan karya seni tinggi yang menyebabkan lukisan berjudul ‘Mona Lisa’ itu rampung empat tahun kemudian. Kini, setelah lebih dari 500 tahun berlalu, lukisan agung dengan lebar 53 cm dan panjang 77 cm itu tergantung di balik cermin yang terlindungi. Sebelum dipindahkan ke suatu galeri khusus pada April 2005, jutaan wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi Museum Louvre semata-mata hanya ingin melihat potret yang penuh dengan misteri dan enigma itu.
Selain kekaguman akan karya seni yang memukau, tanda tanya pasti ada dibenak orang-orang yang memerhatikan dengan teliti raut wajah pada lukisan tersebut. Banyak yang mengatakan, jarang sekali manusia yang memiliki senyuman “semisteri” senyuman Mona Lisa. Bentuk senyuman itu tampak berbeda apabila dilihat dari sudut yang berlainan berlainan.
Ketakjuban akan senyuman itu menyebabkan ia menjadi suatu obyek penelitian. Para ahli psikologi dan pengkaji seni berusaha untuk menafsirkan makna di sebalik senyuman Mona Lisa. Sudut-sudut terkecil dalam lukisan berkenaan diteliti demi upaya untuk membongkar rahasia yang menyelubungi lukisan wanita tersebut. Dengan kecanggihan teknologi olah digital, sosok didalam lukisan direka ulang untuk mengetahui perasaan sang model ketika ia melepaskan senyuman seunik itu.
Program komputer yang dikembangkan di Universitas Illinois dan Universitas Amsterdam membandingkannya dengan berbagai ekspresi wajah manusia. Mengukur dengan sangat teliti bentuk seperti lengkungan bibir dan kerutan sekitar mata untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Hasilnya, program ‘pengenal emosi’ itu memberikan kesimpulan bahwa wanita dalam lukisan Da Vinci tengah berada dalam beberapa kondisi emosional, 83 persen dikatakan gembira, sembilan persen muak, enam persen takut dan dua persen marah.
Pada tahun 2003 ilmuwan dari Harvard University mengatakan bahwa cara mata-nya memandang membuatkan senyuman Mona Lisa hanya tampak unik ketika seseorang memandang bagian lain dari lukisan tersebut. Baru-baru ini pula, sekumpulan penyelidik Kanada mencoba membongkar misteri dengan mengasumsikan bahwa senyuman Mona Lisa sebagai tanda kegembiraan wanita yang baru saja melahirkan anak keduanya.
Asumsi tersebut berdasarkan penemuan beberapa pengkaji yang mengamati bagian lukisan menggunakan cahaya inframerah dan teknik tiga dimensi. Dengan teknik-teknik itu, mereka dapat melihat goresan cat lapisan demi lapisan yang dihasilkan Da Vinci, selain menjumpai bagian yang tidak dapat dilihat mata kasar.
“Dari pengamatan yang sangat mendalam terhadap lukisan, jelas terlihat bahwa baju yang dikenakan oleh obyek lukisan dilapisi kain kasa lutsinar,” ujar Bruno Mottin dari Pusat Penelitian dan Restorasi Museum Perancis. Kain jenis ini banyak dipakai wanita di Italia yang sedang mengandung atau baru saja melahirkan pada abad ke-16.
Selain senyumannya yang unik, satu lagi keistimewaan gaya lukisan Da Vinci. Bola mata Mona Lisa seakan-akan sentiasa memandang ke arah pengunjung dari setiap arah dan sudut manapun mereka memerhatikan lukisan.
Akan tetapi, misteri yang dikatakan paling utama dari lukisan tersebut adalah siapakah wanita yang dijadikan model oleh Da Vinci tersebut?
Sebuah teori mengatakan sang wanita gembira kerana baru saja melahirkan anak kedua-nya. kemudian dikaitkan bahwa model Mona Lisa sebenarnya ialah Lisa Ghererdini, isteri seorang pedagang bernama Francesco de Giocondo. Nama Mona Lisa yang digunakan juga memiliki arti Madam Lisa. Selain itu, ada beberapa wanita yang dikaitkan sebagai Mona Lisa selain Lisa Ghererdini. Wanita-wanita yang turut dikaitkan sebagai model Mona Lisa ialah Isabella of Aragon, Caterina Sforza dan Constanza d’Avalos.
Seorang penulis, Serge Bramly, mengemukakan teori bahawa model lukisan Mona Lisa adalah ibu Leonardo Da Vinci itu sendiri bernama Caterina. Terdapat juga pengkaji seni yang mengatakan bahwa wajah Mona Lisa yang dilukis Leonardo tanpa merujuk kepada siapapun, sebaliknya berdasarkan kreativitas pelukis itu sendiri. Bagaimanapun juga, teori yang paling mengejutkan dikemukakan oleh Dr. Lillian Schwartz dari Bell Labs yang menyatakan bahwa Mona Lisa sebenarnya adalah wajah Leonardo Da Vinci itu sendiri dalam versi wanita.
Fakta :
- Lukisan itu menjadi populer setelah dicuri dari Muzium Louvre pada 21 Agustus 1911. Seorang pekerja musium bernama Vincenzo Peruggia akhirnya terbukti bersalah atas kasus tersebut. Lukisan itu ditemukan dan dikembalikan kembali ke Museum Louvre dua tahun kemudian.
- Popularitas lukisan Mona Lisa dijadikan sebagai inspirasi karya lagu lebih dari 10 kali, juga diangkat sebagai tema film dan berbagai seni sastra lainnya.
- Nama ‘Mona Lisa’ diberikan kepada lukisan tersebut 31 tahun setelah kematian Da Vinci. Selain Mona Lisa, judul lainnya adalah ‘La Gioconda’.
- Terdapat beberapa perbedaan pendapat yag mengatakan bahawa Mona Lisa membiarkan rambutnya terurai hingga ke bahu seperti terlihat dalam lukisan. Namun hal itu disanggah dengan kenyataan bahwa seakan-akan rambut itu sebenarnya adalah kain pelindung kepala dan hanya beberapa helai rambut yang terlihat. Sebab perbuatan membiarkan rambut bebas terurai di zaman Renaissance adalah ciri wanita muda yang tidak memiliki sopan santun.

Selasa, 08 September 2009

FOCUS


SLR Camera SLR = Single Lens Reflex

SLR merupakan tipe kamera yang menggunakan cermin diletakan antara lensa dan film/sensor untuk memproyeksikan gambar. Cermin ini berguna agar pengguna kamera melihat apa yang ditangkap oleh lensa. Sehingga apa yang diintip melalui viewfinder, akan sama dengan apa yang nanti akan ditangkap oleh film/sensor. Terutama area serta fokus gambar yang diambil.
Konsep SLR dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar yang ditangkap oleh lensa (1) kemudian dipantulkan oleh cermin(2) dan kemudian diproyeksikan sehingga sampai ke lensa yang dekat dengan mata pengguna kamera ( 8 ) melalui matte focusing screen(5), lensa(6), pentaprism(7). Pada saat pengambilan gambar, maka cermin(2) akan bergerak (lihat arah panahnya) dan focal plane shutter(3) membuka sehingga gambar dapat diproyeksikan ke film/lensa(4).
Arsitektur seperti inilah yang membuat kamera SLR butuh lebih mengeluarkan kocek.
Pada intinya, kelebihan kamera SLR dibanding kamera lainnya (terutama compact/pocket camera) adalah tampilan di viewfinder. Hal ini penting karena:
- WYSIWYG (apa yang dilihat di viewfinder sama dengan yang akan ditangkap sensor/film)
-Pengguna dapat lebih fokus untuk melakukan framing area gambar yang akan diambil
-Konsentrasi serta fokus dapat lebih ditingkatkan
-Meminimalisir shaking. Pada kamera pocket, pengguna dapat melihat apa yang akan difoto pada LCD screennya, shaking dapat terjadi karena hanya lengan yang tidak kuat. Jika kita melihat menggunakan viewfinder, tumpuan dapat lebih dilakukan oleh kedua tangan dan kepala (lihat tutorial cara memegang kamera)
So ... silahkan berfikir untuk berpindah dari pocket camera ke SLR, tapi harganya men ga nahan hehehe


Ket : Perhatikan ketiga foto diatas, yang pertama kekurangan cahaya atau biasa disebut 'under' dan yang ketiga kelebihan cahaya sehingga kehilangan detail biasa disebut 'over'


Tips : Kelebihan dan kekurangan cahaya bila dimanfaatkan dengan baik maka akan sangat luar biasa hasilnya walaupun memang sulit





Ket : Arah datangnya cahaya sangat variatif dan menimbulkan efek yang berbeda-beda.
Tips : Kenalilah cahaya dan eksplorasi imajinasi cahaya anda.. saya sediakan ruang kosong pada contoh diatas untuk anda isi dengan kreatifitas cahaya anda sendiri.. Sekarang mari kita 'berburu cahaya'



CARA MEMEGANG KAMERA YAN SALAH
Ket : memegang kamera dengan cara seperti sangat tidak efisien karena mengurangi keleluasaan dalam mengontrol kamera

CARA MEMEGANG KAMERA YANG BENAR
Memegang kamera seringkali dianggap sebagai hal sepele. Maka hal ini seringkali luput dari perhatian. Hal ini sedikit banyaknya dipengaruhi oleh kebiasaan, pemotret yang memotret dengan cara tidak benar akan menuai berbagai kerugian, antara lain :

-Tidak bisa melakukan pemfokusan secara leluasa.
-Sulit mengubah selector diafragma dan kecepatan
-Tidak bisa dengan mudah menekan tombol pelepas rana kamera
-Memperbesar timbulnya kegoyangan saat menekan tombol pelepas rana kamera.
-Kehilangan moment2 penting.

Ket : Gunakan tangan kanan untuk mengontrol shutter release dan gunakan tangan kiri untuk memutar ring fokus dan perubahan focal length sekaligus menstabilkan kamera.

Ket : bandingkan kedua foto diatas, foto disebelah kiri tidak fokus dan yang kanan adalah foto yang fokus. Focusing adalah salah satu hal wajib di dunia fotografi ( tp pada beberapa kasus kita bisa lari dari aturan ini ). Maka lakukan pemutaran ring focus dengan tepat. Tips : Berhati-hatilah untuk melakukan pemfokusan pada bukaan besar(angka f kecil) karena ruang tajamnya sangat sempit..lari sedikit saja maka bisa ruwet urusannya.

Aperture
· Aperture mendefinisikan besarnya bukaan diafragma sebuah lensa . Gunanya untuk mengontrol cahaya yang masuk ke sensor pada kamera lewat bukaan pada lensa . Perhatikan ilustrasi lensa berikut :
· Dari bukaan paling besar ( f/1.4 ) sampai bukaan paling kecil ( f/16 ) atas mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam lensa . Perhatikan bukaan lensa di tengah-tengah ! makin besar nilai f-nya , makin kecil diameter / diafragmanya dan sebaliknya . Notasi pembagi “/” pada nilai f , mgkn untuk mempermudah pemahaman user bahwa semakin besar nilai pembagi (1.4 , 2.8 , … dst ) semakin kecil hasilnya / bukaan lensa . Meski pada Nikon , notasi yang umum digunakan adalah menggunakan F besar dan tanpa pembagi “/” misalnya F1.4 , F2.8 , … dst . Ga usah bingung , cukup ingat-ingat saja angka-angkanya dan ingat ketentuan diatas (tebal) . Di fotografi , memang banyak notasi / istilah yang berbeda antar satu vendor dengan vendor lain . Biasalah .. mgkn urusan marketing .
· Bagaimana mendapatkan angka-angka seperti itu ? masih ingat rumus matematika untuk menghitung luas sebuah lingkaran ? untuk membagi luas menjadi setengah dari sebelumnya maka harus dibagi dengan akar pangkat 2 ( 1.41421356 ) .
· misal ( dibulatkan ) :Bukaan maksimal = 1Bukaan 1/2 maksimal = 1 * 1/1.4 = 1/1.4Bukaan 1/4 maksimal = 1/1.4 * 1/1.4 = 1/2.8Bukaan 1/8 maksimal = 1/2.8 * 1/1.4 = 1/4.0Bukaan 1/16 maksimal = 1/4.0 * 1/1.4 = 1/5.6dst ..
·Lalu kita bisa menghitung nilai aperture selanjutnya : f/1.4 , f/2.8 , f/4.0 , f/5.6 , f/8 , f/11 , f/16 , f/22 , f32 … Pengaturan aperture dari f/1.4 ke f/2.8 akan membuat cahaya berkurang setengah dari sebelumnya karena memang diameternya mengecil menjadi setengah .
·Pengurangan banyaknya cahaya masuk menjadi setengahnya dikenal juga sebagai turun 1 stop . Misal perubahan dari f/5.6 ke f/8 adalah turun 1 stop dan f/5.6 ke f/11 adalah turun 2 stop . Pada arah sebaliknya justru akan menambah banyaknya cahaya yang masuk , dikenal juga sebagai menaikan stop . Istilah stop ini lebih sering digunakan dalam fotografi ketimbang bicara angka-angka diatas . “Eh .. ini imagenya aga underexpose , coba naikkan 2 stop !!” , ya kira-kira gitu deh
·Biasanya pada kamera , pengurangan cahaya menjadi setengah sebelumnya masih dianggap terlalu besar , karena itu untuk kontrol yang lebih presisi ada konfigurasi untuk membagi-bagi nilai aperture menjadi lebih kecil ke 2 atau 3 bagian . Misal untuk setting 3 bagian dimulai dari f/2.8 , maka urutannya menjadi f/2.8 , f/3.2 , f/3.5 , f/5.6 , f/6.3 , f/7.1 , f/8 … dst . Sama halnya diatas , perubahan dari f/3.2 ke f/6.3 adalah turun 1 stop .
· Kegunaan , kaitannya dengan exposure
· Seperti yang saya bilang diatas , untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa ke sensor kamera . Cahaya adalah unsur penting dalam fotografi . Terlalu banyak cahaya yang lewat akan membuat foto menjadi terlalu terang (overexposure) dan sebaliknya jika terlalu sedikit akan membuat foto menjadi gelap (underexposure) . Konsep mengatur cahaya ini dikenal juga sebagai Exposure . Aperture hanya SALAH SATU dari tiga elemen penting lainya dalam pengaturan exposure yaitu Shutter Speed dan ISO/ASA . Shutter Speed , mengatur durasi waktu untuk merekam cahaya . Semakin lama durasinya semakin banyak cahaya yang direkam dan sebaliknya . ISO / ASA adalah tingkat sensitivitas pada sensor / film dalam merekam cahaya . Semakin tinggi nilai ISO , semakin banyak cahaya yang dapat terekam oleh sensor .
·Saya akan coba membahas dua elemen lainya pada kesempatan berikutnya . Stay Tuned !!!
Shutter
· a.k.a Kecepatan Rana dalam bahasa indonesia . Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama bbrp waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa . Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang terekam .
· Satuannya detik . Satuannya lebih mudah dipahami ketimbang satuan Aperture . Untuk mengurangi banyaknya cahaya yang masuk menjadi setengah sebelumnya (-1 stop ), waktu Shutter Speed tinggal di bagi 2 . Dan sebaliknya , untuk menambah cahaya menjadi 2x sebelumnya ( +1 stop ) tinggal di kalikan 2 . Pada kamera Nikon D50 , nilai Shutter Speed yang dapat digunakan pada kamera adalah 60 , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/4000 . Range nilai Shutter Speed pada kamera tipe/merk lain kurang lebih sama . Pada beberapa kamera pro , kecepatannya bisa sampai 1/8000s . Cukup cepat untuk memotret peluru yang melesat !!
·Slow Shutter Speed
·Teknis dengan menggunakan shutter speed yang rendah ( nilai besar ) . Biasa digunakan pada kondisi kurang cahaya , shutter dibuka lebiiih lama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan gambar yg kita inginkan . Jika kita memotret suatu scene dengan beberapa obyek yang bergerak , akan menghasilkan sebuah efek baru yang keren .Misal memotret lalu lintas di malam hari menimbulkan efek “jalur cahaya” / lightrail . Lampu dari mobil2 yang berseliweran direkam dalam sensor
·Slow speed juga bisa menimbulkan kesan dinamis pada foto kita . Seperti pada foto air dibawah . Foto ini aga tricky karena diambil pada siang hari dimana masih banyak cahaya . Triknya adalah kita mengurangi cahaya yang masuk ke sensor dengan memasangkan sebuah atau beberapa (stack) filter ND ( Neutral Density ) . Filter ini akan mengurangi cahaya bberapa kali dari semula ( tergantung level filter ND ) sehingga kondisi banyak cahaya pun akan tampak seperti malam .

High Shutter Speed
·Ini teknik menghasilkan foto dengan kecepatan shutter yang tinggi (nilai rendah) . Kalau yang ini tidak perlu tripod . Cukup dipegang manual oleh kita dan foto yang dihasilkan dijamin tokcer . Teknik ini berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi . Memberhentikannya tepat di posisi yang kita inginkan . Biasanya digunakan untuk sport , satwa .


Normal Speed
· hehehe ini mah karangan saya sendiri . Maksudnya speed shutter yang biasa digunakan sehari-hari . Di fotografi ada sebuah aturan yang menyatakan bahwa shutter speed ideal untuk menghasilkan gambar yang tajam (tidak blur) adalah minimal sama dengan panjang Fokal dari lensa yang kita gunakan . Misal , kita hendak memotret sebuah obyek dengan panjang Fokal 200mm maka shutter speed yang idealnya adalah 1/200sec . Untuk DSLR dengan crop factor 1,5x (Nikon) maka panjang fokalnya harus dikalikan 1,5 dulu..berarti minimal shutter speed adalah 1/300sec !! Setting shutter speed 1/300sec mudah didapatkan pada siang hari . Malam hari ? jangan harap .. Jadi pinter-pinter lah mencari sikon dan paham setting kamera agar kita mendapatkan shutter speed yang ideal . Itu aja sih intinya .. biar foto yg dihasilkan tidak blur ..
· Eh foto blur tidak selalu jelek lho .. tajam juga tidak selalu bagus . Tergantung anda bos !! sang fotografernya . Jika kebetulan ada ingin meng-invoke sebuah “ketidakjelasan” lewat sebuah foto yg blur .. ya monggo !! asal penikmat foto juga mengerti maksud anda .. ya beres !! Itulah asyiknya fotografi.. UNLIMITED !!! . Tapi untuk kondisi normal kan biasanya orang prefer foto yang tajam dan tidak blur tho ? ya tho ?
· Kaitan dengan Exposure
· Seperti yang sudah saya ulas sebelumnya di Belajar Mengenar Aperture , exposure adalah kemampuan kamera untuk mengumpulkan cahaya yang masuk . Cahaya ini makanannya kamera .. Terlalu banyak foto yang dihasilkan akan terang benderang , terlalu dikit akan kegelapan . Pada umumnya , kita prefer yang tengah-tengah saja . Shutter Speed adalah salah satu dari 3 elemen penentu exposure . Lainnya adalah Aperture ( baca artikel sebelumnya ) dan ISO / ASA . Aperture dan ISO-pun juga bisa di atur dalam kamera , menentukan banyaknya cahaya yang masuk ke kamera .
· Misal kita ingin menangkap momen sebuah artis rocker yang sedang manggung pada malam hari . Namanya rocker suka jingkrak-jingkrak , nah kita ingin menangkap ketika dia lagi jingkrak . Karena malam hari , kamera kekurangan cahaya untuk merekam momen itu . Hemat saya , minimal speed 1/500sec lah .. Untuk mencapai speed sekian kita bisa merubah settingan 2 elemen lain yaitu Aperture dan ISO . Aperture , kita setting nilainya sekecil mungkin (bukaan besar) dan ISO sebesar mungkin . Berdoaaa dan bersyukur agar dapat speed yang kita inginkan . Jika tidak , cari sudut lain yg mungkin memberikan banyak cahaya lebih.. atau ganti kamera / lensa . Kameran / Lensa-lensa profesional dengan Aperture besar biasanya akan menguras kocek anda daleeeeeeem . Dibilangin cahaya itu penting …hehehehe
· Akhir Kata
· Forget the rulez .. .. explore aja kemampuan dari kamera teman-teman sekalian ! Gali inspirasi dari pengetahuan yang sudah ada . Bikin aturan baru .. banyaaak sekali kesempatan untuk berkreatif disini . Learn it and you’ll be better ..

Penggunaan ISO
Umumnya , settingan ISO yang dianjurkan adalah nilai ISO kecil. Noise yg dihasilkan lebih kecil sehingga hasil foto lebih baik apalagi jika berenacana untuk di-print pada ukuran besar. Juga cocok untuk pemotretan landscape / pemandangan dimana noise yg diinginkan seminimal mungkin. Repotnya kalau memotret landscape biasanya pada waktu-waktu dimana justru kurang cahaya : sunrise , sunset atau malam. Mau tidak mau, penggemar jenis foto tersebut harus sedia tripod atau sejenisnya agar bisa menggunakan shutter speed yang lama.
Nilai ISO besar biasanya digunakan untuk kondisi-kondisi kurang cahaya (malam hari atau indoor) dimana setting-an Aperture maupun Shutter Speed sudah mentog. Pada kondisi tersebut , Nilai ISO bisa di naikkan sampai kita memperoleh kecepatan shutter yg ideal. Kenapa tidak menggunakan tripod saja seperti memotret pemandangan ?? well , kalau misalnya obyek foto anda mau diam mematung selama bbrp sec sih bisa saja .. tapi anak saya ga bisa gitu euy . Foto dibawah adalah sample menggunakan ISO paling tinggi pada kamera Nikon D50 saya yaitu ISO 1600. Dapat anda lihat pada bagian bawah foto , dibagian aga gelap tampak butiran-butiran noisenya . Tapi saya harus mengambil foto ini karena momennya bagus . Cahaya seadanya didapat dari cahaya matahari sore yang menerobos masuk. Untuk mendapatkan shutter speed yang cukup agar tidak blur/goyang , dengan DOF yang cukup lebar ( F5.0 ) , saya harus meningkatkan ISO sampai 1600 .

DASAR DASAR FOTOGRAFI





RUANG TAJAM

Ket : perhatikan perbedaan rentang ruang tajam pada ketiga foto diatas. Pada bukaan diafragma besar ruang tajamnya lebih sempit dan demikian seterusnya. Tips : gunakan bukaan besar (angka f kecil) untuk mengisolasi background yang mengganggu gunakan bukaan kecil (angka f besar) untuk pemotretan lanskap
KAMERA

Kamera merupakan alat perekam gambar atawa kotak kedap cahaya. Didalamnya terdapat sebuah lensa yang mampu menerima cahaya dari sebuah objek yang kemudian direkam dengan alat pekat cahaya atau film. Tiga Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam setiap pemotretan, yaitu kecepatan rana, bukaan diafragma, dan penemu jarak atau focus. Kemampuan pemotret menggunakan ketiga kontrol kamera tersebut akan sangat mempengaruhi hasil foto. Kecepatan rana dan bukaan diafragma dapat mempengaruhi pencahayaan dan ketajaman hasil foto. -Kecepatan Rana- Kecepatan rana adalah rentang waktu sebuah rana membuka pada saat pemotretan. Kecepatan rana tinggi – misalnya 1/500 detik-biasanya digunakan untuk membekukan gerakan cepat, misalnya peristiwa olahraga. Sedangkan rana rendah-misalnya 1/15 detik- tidak dapat membekukan gerakan. Walaupun demikian, kecepatan ini masih dapat digunakan untuk memotret benda bergerak menyamping dengan teknik panning. -Diafragma- Bukaan diafragma adalah lubang lensa tempat sinar masuk ke dalam kamera. Besar kecilnya dapat diatur. Besar bukaan diafragma penting untuk mengontrol pencahayaan dan ruang tajam. Bukaan diafragma besar memasukkan lebih banyak cahaya dan memberi ruang tajam yang lebih sempit. Sebaliknya, bukaan diafragma kecil memasukkan sedikit cahaya dan memberi ruang tajam yang luas. Besar bukaan diafragma dinyatakan dalam angka f (kecil) ; disebut pula f stop. Sebagai pedoman, angka kecil menandakan bukaan besar; angka besar menandakan bukaan kecil. Urutan angka diafragma atawa f ini menggambarkan besar bukaan : f:1,4; f:2; f:2,8; f:4; f:5,6; f:8; f:11; f:16; f:22. Setiap bukaan – dari f:22 sampai f:1,4 – meneruskan cahaya dua kali lebih banyak daripada angka f sebelumnya. Angka-angka diafragma tersebut mempengaruhi ruang tajam atau jarak antara objek yang terdekat dengan yang terjauh. -Ruang tajam- Ruang tajam adalah jarak terdekat dan terjauh yang masih berada dalam rentang focus. -Fokus- Fokus adalah pertemuan berkas sinar atau cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan. Fokus juga bisa diartikan sebagai gambaran tajam atau kejelasan suatu objek pemotretan.





Senin, 07 September 2009

Kamera


Apa itu Kamera?
KAMERA DAN ASESORISNYA


KAMERA
Kamera artinya ruang atau kotak, kamera foto yang paling sederhana berbentuk sebuah kotak kedap cahaya yang diberi lubang kecil, kamera ini disebut Pinhole Camera. Sinar yang melalui lubang kecil ini sampai pada dinding belakang. Bayangan yang terbentuk akan terbalik dan sinarnya sangat lemah sehingga jika kita ingin melihatnya dengan jelas (dinding belakang kita ganti dengan kaca buram) kita harus memakai kain kerudung hitam. Kemudian di dinding belakang bagian dalam kita pasang film (seleloid yang diberi lapisan tipis yang peka cahaya).

Jika penutup lubang dibuka maka sinar yang masuk akan mengenai film sehingga terjadi proses kimia yang menjadikan film mempunyai bayangan laten, film ini akan diproses yang disebut pengembangan dengan sejumlah larutan kimia sehingga bayangan laten akan timbul dengan nada yang terbalik.
Pada perkembangan selanjutnya kamera diberi lensa, rana dan jendela pembidik sehingga penggunaannya lebih mudah, lensa digunakan untuk mengumpulkan cahaya kefilm dengan jumlah cahaya yang cukup besar tetapi bayangan yang dihasilkan tetap tajam, rana berfungsi untuk membuka dan menutup agar cahaya yang sampai ke film dianggap cukup, sedang jendela pembidik berfungsi untuk mengamati objek yang akan dipotret.
Makin lama banyak peralatan tambahan yang diberikan pada kamera seperti diafragma, pengokang, pengatur fokus pada lensa dan lain-lain sehingga menjadi kamera yang kita kenal pada saat sekarang ini.
Kamera yang diperkenalkan akhir-akhir ini telah dilengkapi sistem automat seperti auto fokus, auto loading, automat pencahayaan dan sistem elektronik digital dalam pengoperasiannya sehingga pemotret semakin mudah dalam pemotretan walaupun kita harus banyak belajar untuk memahami cara kerja peralatan tersebut.
JENIS KAMERA
Berdasarkan sistem bidiknya kamera dibagi-bagi menurut jenisnya
• View Camera (kamera pengamat)
Jenis kamera kuno, pembidik melihat bayangan objek dari kaca buram (ground-glass) yang langsung ada dibelakang lensa dengan gambar terbalik, setelah difokuskan dengan menggeser-geser bagian lensanya, kaca buramnya ditukar dengan film. Pada versi yang lebih modern sistem pembidiknya diubah dengan penta prisma yang besar.
• View Finder Camera (kamera pembidik)
Jenis kamera poket, sangat praktis penggunaannya, lensa pengamat bidikannya ada atas samping lensa utama,
• Range Finder Camera (kamera penemu jarak)
Penemu jaraknya terdiri dari lensa kecil, disamping lensa pengamat bidikan yang akan menimbulkan gambar kedua dalam bidikan, kamera ini sudah mengunakan gelang fokus di bagian lensanya.
Berdasarkan kedudukan sistem pembidik dan fim kamera dibagi menjadi
• Single Lens Reflex (SLR)
Jenis terpopuler untuk amatir dan profesional, pengamat bidikan ditambah cermin pantul dan penta prisma sehingga bayangan tidak terbalik, kita akan banyak membahas pada jenis kamera ini.
• Twin Lens Reflex (TLR)
Jenis kamera studio, memakai sistem lensa kembar, satu untuk film yang satu lagi untuk pengamat bidikan.
Berdasarkan penggunaan dalam dunia fotografi kamera dibagi menjadi
• Kamera Udara
Digunakan untuk pemetaan bumi, terpasang pada dasar pesawat, film yang digunakan berukuran besar.
• Kamera percetakan (Lithography Camera)
Digunakan untuk membuat pelat cetak, kameranya sangat besar, film yang digunakan berukuran dalam orde puluhan centimeter sampai meter, film yang digunakan jenis ortho film.
• View Camera Plaubel
Digunakan untuk pemotretan arsitektur, kelebihannya terletak pada posisi lensa dan filmyang dapat diubah-ubah sudutnya ( antara film dan lensa tidak sejajar), sehingga perspektif dapat diubah-ubah
• Kamera studio
Digunakan untuk membuat hasil cetak berukuran besar sehingga film harus berukuran cukup besar (6 x 6 cm) untuk menjamin mutu cetak secara maksimal
• Kamera Dalam air
Digunakan para penyelam atau petualang untuk memotet kegiatan atau objek mereka
• Kamera 3-D
Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap kali pemotretan, untuk mengamati fotonya harus menggunakan pengamat stereo, sehingga pengamat mendapat kesan melihat objek 3 dimensi
• Kamera Polaroid (Instan Camera)
Kamera langsung jadi ini digunakan untuk membuat pas foto, dunia parawisata, juga digunakan sebagai kamera penolong dalam studio untuk menilai pencahayaan objek
Dan masih banyak lagi pengunaan kamera khusus dibidang pekerjaan lain. Pada perkembangan akhir-akhir ini telah ada kamera yang sistem kerja dan reproduksinya tidak lagi konvensional yaitu seperti :
• Kamera disk
Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram (disk), sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa
• Kamera digital
Kamera ini tidak lagi memakai film sebagai pengambil gambar tetapi diganti dengan alat sensor peka cahaya, sensor ini akan menyimpan informasinya kedalam disket atau ke alat penyimpan memori (RAM), selanjutnya informasi yang berbentuk digital ini diproses melalui komputer dan pencetakanya memakai Thermal Printer .
Berdasarkan format/ukuran film yang digunakan kamera dibagi
• Kamera 126 mm
Ukuran film 28 x 28 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge
• Kamera 120 mm
Ukuran film dengan lebar 6 cm
• Kamera 110 mm
Ukuran film 13 x 17 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge
• Kamera 35 mm
Ukuran film 24 x 36 mm, filmnya di dalam kemasan kaset
• Kamera 8 mm
Ukuran film 8 x 11 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge
BAGIAN-BAGIAN KAMERA SLR
Untuk jenis kamera 35 mm manual dan semi automatik
Bagian atas kamera
- Ring putar pemilih kecepatan rana (shutter)
- Ring putar pemilih kecepatan film (ASA)
- Engkol pengokang film
- Tombol pelepas rana
- Engkol pengulung film + pembuka punggung kamera
- Hot shoe (tempat dudukan blitz)
- Ring putar kompensasi pencahayaan
- Tombol multi exposure (pemotretan ganda)
Bagian bawah kamera
- Tombol pelepas pemutar balik film
- Dudukan Tripot
- Tempat baterai
- Dudukan motor drive
Bagian depan kamera
- Tombol self timer
- Tombol pengukur depth of field
- Tombol pelepas lensa
- Lensa
- Ring putar pemilih diafragma
- Ring putar pemilih fokus
Bagian punggung kamera
- Jendela pengamat
- Tombol cek baterai
- Data back
Bagian dalam kamera
- Penta prisma (prisma segi lima)
- Cermin pantul
- Tirai rana
- Dudukan film dan lidah film
- Sensor cahaya
- Display pengukuran cahaya
Bagian-bagian kamera tersebut-diatas tidak harus sama, bergantung dari merek dan tipe kamera yang kita miliki. Beberapa jenis kamera canggih yang sekarang beredar mempunyai fasilitas seperti display digitalize, blitz fill in, tombol pengunci fokus dan pencahayaan, motor drive, tombol penggulung automat film, tombol fungsi-fungsi pencahayaan (manual, auto, program, aparture priority, speed priority dll).
ASESORIS KAMERA
Perlengkapan lain selain kamera
- Tripod
Penyangga berkaki tiga, digunakan untuk pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau untuk kamera besar
- Monopod
Penyangga berkaki satu, digunakan untuk membantu pemotretan agar beban kamera dan lensa tidak terlalu berat.
- Filter
Semacam kaca yang ditaruh di depan lensa untuk membuat efek-efek tertentu atau membantu hasil pemotretan sehingga sesuai dengan yang diinginkan.
- Tudung lensa (Lens Hood)
Tudung yang diletakkan didepan lensa untuk menghalangi kemungkinan masuknya cahaya yang tidak diinginkan.
- Lampu kilat (Blitz atau Flash)
Merupakan pencahayaan buatan untuk membantu pemotretan jika cahaya alam kurang mendukung.
- Kabel pelepas rana (Cable release)
Alat bantu untuk menekan tombol pelepas rana agar tidak terjadi goncangan pada saat menekan.
- Adapter Ring
Ring tambahan yang diletakkan antara body kamera dan lensa untuk menyesuaikan antara dudukan lensa dan dudukan kamera.
- Lens Converter
Semacam ring tambahan yang gunanya untuk memperpanjang jarak fokus lensa.
- Adapter mikroskop
Sejenis adapter ring, tapi dibuat untuk menyambung antara body kamera ke mikroskop.
- Auto Belows
Belalai penghubung antara body kamera dengan lensa untuk pemotretan makro.

Label:

Selasa, 05 Mei 2009

"Sang Maha Guru"

Kehidupan manusia tidak pernah lekang dari yang namanya cobaan. Baik yang berupa kenikmatan/ kemudahan ataupun penderitaan/ kesusahan. Bahkan hidup itu sendiri sebenarnya merupakan sebuah cobaan. Kemudahan atau kesulitan; kenikmatan atau penderitaan pada esensinya adalah sama. Objeknya sama, tetap, dan tidak berubah. Subjek adalah factor dominant yang menjadikan sesuatu itu menjadi sebuah kesuksesan atau sebaliknya menjadi sebuah kegagalan.keberhasilan maupun kegagalan seseorang sebenarnya sangat tergantung bagaimana ia menghadapi cobaan tersebut. Sering sekali orang yang berhasil adalah orang yang mengerti, memahami, dan dapat mengambil hikmahnya. Sedangkan orang yang gagal seringkali adalah orang yang tidak mengerti dan memahami, atau bahkan mungkin memang tidak mau mengerti dan memahaminya. Hal inilah yang menjadi permasalahan. Ketika cobaan itu datang dengan apapun bentuknya, kebanyakan kita hilang akal dan tidak bisa menerima kondisi tersebut, yang pada akhirnya kita akan berfikiran buruk (baca: suuzhon) kepada Yang Maha Segalanya.
Kekecewaan itu bisa terjadi kita tidak sadar akan kekuasaan Allah atas diri kita sebagai mahluk. Karena kesadaran akan kondisi tersebut dapat melahirkan sebuah keridhaan. Keridhaan yang tumbuh berdasarkan keyakinan bahwa Allah adalah Rabb yang Maha Terpuji dan Maha Suci yang tidak akan pernah menzalimi hambanya. Justru yang sebenarnya terjadi adalah, manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri. ” Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya....(Al Baqarah:286)
Sebenarnya, Allah selalu mendatangkan kebaikan kepada manusia. Namun sering kali manusia terlalu angkuh dengan dirinya sendiri. Manusia sering merasa apa yang mereka inginkan adalah sebuah kebaikan dan kebenaran, dan cobaan itu menjadi penghalangnya. Padahal Allah lebih mengetahui apa yang baik dan buruk bagi manusia. Namun, sebuah keniscayaan bahwa manusia merupakan mahluk yang lemah, apalagi bila dalam kondisi yang labil. Oleh karen itu, sudah sewajarnya bila kita berdoa kepada Allah agar dilindungi dan memohon petunjuk agar mampu memahami bahwa cobaan sebagai sarana pendidikan Allah kepada manusia untuk menjadi lebih baik. Karena tidak ada daya upaya manusia tanpa kehendak Allah.
Hal yang sangat menarik adalah saat kita memohon pemahaman langsung kepada yang memberikan pendidikan (baca: cobaan) yaitu Allah. Padsahal banyak orang yang telah mengajarkan ilmu kepada kita, namun orang tersebut tidak mampu memberikan pemahaman kepada kita. Banyak orang yang mengajarkan agama tetapi tidak mampu memberikan keimanan. Banyak yang mengajarkan sholat namun tidak mampu membrikan kekhusukan. Telah banyak nasehat yang diberikan, namun tidak mampu memberikan hidayah bagi siapapun. Karena yang mampu memberikan itu semua hanyalah Allah semata. Guru bagi semua dan dalam bidang segalanya. Maka, hanya kepada Allahlah sepantasnya manusia memohon dan berguru, apapun itu......
(pengembangan dari artikel Arina Syukria dalam Tarbawi:195)

Label: